Kehidupan seperti yang kita ketahui telah kita kaji dan amati dalam seluruh ekologi niche yang wujud, termasuk juga pada keadaan ekstrem seperti temperatur tinggi atau rendah (termophili vs psychrophili), keadaan asam atau basa (acidophili vs alkaliphili), tekanan tinggi (barophili) dan konsentrasi garam yang tinggi (halophiles)(Tabel 1.1). Dari semua ini (dikenali sebagai extremophili), organisme yang diisolasi ini biasanya adalah mikroorganisme termofilik, sedangkan sebagian tumbuhan dan binatang bisa toleran dengan temperatur sehingga 50?C. Ada prokaryot yang mampu tumbuh secara optimal hampir dengan suhu air mendidih, mahupun melebihi takat tersebut. Secara keseluruhannya, pengkaji saintis berminat dengan mengkaji mokroorganisme termofilik dan hipertermofilik, dimana termophili mampu berkembang diantara 50?C dan 80?C, sedangkan hipertermophili boleh tumbuh pada temperatur melebihi 80?C (Tabel 1.1). Yang paling tinggi adalah kemampuan crenarchaeon “Strain 21”, yang mirip dengan Pyroditium occultum dan Pyrobaculum aerophilum, untuk hidup dan tumbuh pada temperatur 121?C dengan pertumbuhan menduplikasi dalam waktu 24 jam.
KLASIFIKASI |
KONDISI PERTUMBUHAN OPTIMAL |
Hipertermophili;Hyperthermophiles |
80-121°C |
Termophili;Thermophiles |
55-80°C |
Mesophili;Mesophiles |
20-55°C |
Psychrophili;Psychrophiles |
-2-20°C |
Halophili;Halophiles |
2-5 M NaCl |
Asidophili;Acidophiles |
pH < 4 |
Alkaliphili;Alkaliphiles |
pH > 9 |
Tabel 1.1 : Extremophili dan kondisi pertumbuhan optimal; diadaptasi dari Hough & Danson dan
Stetter.